Lampu Tidur
Pada Latihan kali ini kamu akan membuat sebuah lampu tidur menggunakan potensiometer sebagai inputan untuk mengontrol nyala redup terangnya sebuah LED.Potensiometer: disebut juga rebagai variabel resistor. Memiliki tiga kaki, ketika diberi tegangan 5V antara kaki no 1 dan 3, pada kaki tengah atau no 2 dapat mengeluarkan tegangan atara 0V sampai dengan 5V tergantung dari posisi knob potensiometer.
Pembagi Tegangan: merupakan rangkaian sederhana yang dapat merubuah sebuah tegangan menjadi lebih kecil hanya dengan menggunakan dua resistor. Sebuah potensiometer merupakan apalikasi dari rangkaian pembagi tegangan yang sangat bagus. Tegangan dibagi secara proporsional berdasarkan hambatan anatara kaki tengah dengan kaki ground. rangkain pembagi tegangan tersebut akan kamu aplikasikan pada latihan ini dengan menggunakan potensiometer.
Kebutuhan komponen:
— 1 x Arduino UNO— 1 x Breadboard
— 1 x Potensiometer
— 1 x LED
— 1 x 330 Ohm Resistor
— 6 x Kabel Jumper
Perakitan:
Rangkaian:
Upload Sketch:
Untuk mengisikan program ke board Arduino melalui PC/Laptop dapat menggunakan software Arduino IDE.Apabila kamu tidak mau menggunakan PC/Laptop untuk mengupload sketch/program ke board Arduino, kamu masih bisa menggunakan handphone Android untuk mengisikan program ke Arduino menggunakan aplikasi Bluino Loader, cara uploadnya pun bisa dua cara melalui USB dengan menggunakan adapter OTG atau melalui Bluetooth.
Cara lain dapat juga upload sketch langsung melalui aplikasi ini ke Arduino melalui USB OTG atau Bluetooth dengan cara menekan ikon upload (tanda panah ke kanan) di bawah.
/*
Lampu Tidur
Menggunakan potensiometer untuk mengatur tingkat kecerahan sebuah LED.
*/
int ledPin = 6; //pin yang terhubung dengan LED
int potPin = A0; //pin yang terhubung dengan potensiometer
int potPosition; //variabel ini akan menyimpan nilai dari tegangan masukan ke A0 yang berdasarkan posisi dari knob potensiometer
int calibratedpotPosition; //variabel ini akan menyimpan nilai yang telah diskalakan/terkalibrasi dari nilai potPosition
void setup() {
Serial.begin(115200); //inisialisasi komunikasi serial pada 115200 bits per second.
pinMode(ledPin, OUTPUT); //Menentukan pin 6 sebagai output untuk sebuah LED.
}
void loop() {
potPosition = analogRead(potPin); //membaca tegangan dari pin A0 dan menyimpannya sebagai nilai potPosition
Serial.println(potPosition); //menampilkan nilai potPosition pada serial monitor
calibratedpotPosition = map(potPosition, 0, 1023, 0, 255); //menskalakan nilai potPosition dari 0 - 1023 menjadi 0 - 255.
//fungsi map() penggunaanya untuk sebuah bilangan skala yang linear.
//map(inputValue, fromMin, fromMax, toMin, toMax);
analogWrite(ledPin, calibratedpotPosition); //menggunakan fungsi analogWrite untuk dapat mengeluarkan output tegangan linear
//dari sebuah pin digital/PWM antara 0 - 255 atau 0 - 5V.
}
Serial Monitor: merupakan salah satu fitur yang paing penting yang terdapat di dalam software Arduino IDE. Ketika kamu membuat sebuah proyek dengan Arduino, ini akan sangat membantu untuk melihat dan mengetahui apakah nilai variable yang kamu gunakan di dalam programmu sesuai atau untuk mengetahui saat program kamu mengalami masalah dimana ada kode yang tidak bekerja dengan seperti yang kamu harapkan. Pada latihan ini akan memngenalkan kamu dengan Serial Monitor. Untuk membuka serial monitor kamu bisa mengklik icon yang bergambar kaca pembesar.ANALOG OUTPUT (PWM): dengan perintah
digitalWrite()
dapat membuat sebuah pin menjadi kondisi ON (5V) atau OFF (0V), tapi bagaimana ketika kamu ingin 2.5V? perintah analogWrite()
yang dapat mengeluarkan output 2.5V dengan cara membolak-balikan kondisi pin ON dan OFF dengan perbandingan waktu yang tertentu secara terus menerus, sehingga dengan perbandingan waktu 50% dari 5V akan menjadi 2.5V. Jadi dengan begitu mau tegangan berapapun antara 0 - 5V bisa memungkinkan, yang seperti ini yang dinamakan Pulse-Width-Modulation (PWM).
0 comments:
Posting Komentar